Saat ini keterbatasan lahan adalah menjadi kendala bagi warga yang tinggal dikota, budidaya tanaman sayuran organik microgreens adalah menjadi alternatif dan sangatlah mudah karena tidak memerlukan lahan yang luas. Dengan budidaya penanaman sayuran organik microgreens semua warga perkotaan bisa menanam di rumah mereka masing-masing. Budidaya penanaman sayuran organik microgreens sendiri merupakan teknik pertanian yang sangat sederhana bagi warga yang ditinggal dikota dibanding dengan teknik pertanian tradisional.
Pada dasarnya budidaya penanaman sayuran organik
microgreens tak membutuhkan tanah. Secara konvensional, microgreens ditanam di
lapisan tipis tanah pot atau secara hidroponik dalam pelet substrat (seperti
gambut), tetapi dengan sedikit pupuk cair non kimia, untuk mendapatkan hasil sayuran
organik microgreens yang bagus dapat menggunakan pupuk nitrogen cair khusus microgreens PLANT2FIX Growth Accelerator
dari UMKM Dasitech Indonesia yang dibuat menggunakan proses plasma non thermal,
tanaman sayuran organik microgreens ini
dapat tumbuh pada campuran vermiculite dan perlite atau bahkan pada beberapa
lapis tisu.
Kenapa PLANT2FIX Growth Accelerator dari UMKM Dasitech Indonesia bisa membuat tanaman sayur microgreens menjadi lebih baik karena dalam perawatan PLANT2FIX Growth Accelerator, tunas tanaman sayur microgreens memiliki pertahanan tanaman dan memberikan dua kerangka kerja, yang pertama indirect yaitu mendorong pertumbuhan tanaman dan yang kedua direct yaitu menangkal penyakit tanaman. seperti dapat dijelaskan dengan diagram gambar sebagai berikut.
Tanaman sayuran organik microgreens biasanya dipanen
ketika jumlah daun ada empat atau lebih. Potong tunas tepat di atas permukaan
tanah dengan gunting. Banyak jenis tanaman ini akan tumbuh kembali dan dapat
dipotong beberapa kali. Setelah itu isi baki dapat ditambahkan ke tumpukan
kompos.
Tanaman sayuran organik microgreens kaya akan nutrisi
dan mengandung vitamin, mineral, dan antioksidan dalam jumlah yang lebih besar
daripada tanaman sejenis yang lebih dewasa. Pada beberapa penelitian yang dilakukan terbukti bahwa pada tanaman sayuran microgreens mengandung antioksidan, flavonoid yang bermanfaatn untuk kesehatan mata dan jantung, penurunan resiko kanker serta mengandung unsur mineral seperti fosfor, kalium, magnesium, zinc, zat besi, kalsium dan natrium yang lebih tinggi dibanding dengan tanaman dewasa. Pada
Penyimpanan hasil panen sebaiknya dilakukan dengan cara tanaman sayuran microgreens di masukkan kedalam plastik/wadah yang dapat dibuka/ditutup dengan seal yang kemudian hasil panen tanaman sayuran microgreens disimpan dilemari es.
Ada 3 alasan mengapa microgreen diminati.
Pertama, tampilan visual microgreen menarik, berbentuk mungil dan kaya warna.
Kedua, microgreen memberikan sensasi rasa baru yang lebih intens dengan tekstur renyah yang disukai.
Ketiga, microgreen punya
nilai nutrisi 30 persen lebih banyak dibanding sayuran biasa, di antaranya
vitamin C, E, K, dan karotenoid (prekursor vitamin A).
1. Menyiapkan benih biji sayuran organik
microgreens yang dibutuhkan
Untuk
menanam sayuran organik microgreens, perlu untuk menyiapkan benih berbentuk biji sayuran yang
dibutuhkan. Benih biji sayuran organik
microgreens yang umum ditanam adalah brokoli,
kubis atau red cabbage, kale,
bayam, selada air, daun ketumbar atau corriander,
dan lobak. Benih biji sayuran organik
microgreens ini bisa anda beli di toko
pertanian offline, atau online.
Untuk hasil microgreens yang terbaik, pilihlah benih yang organik dan bebas
fungisida.
2. Menyiapkan wadah, media tanam, dan perlengkapan berkebun
yang sesuai
Menyiapkan wadah berlubang kecil atau tray semai bisa buatan sendiri atau
khusus microgreens, media tanam,
dan perlengkapan berkebun seperti sekop serta sprayer.
Untuk media tanam, ada beberapa pilihan yang bisa anda gunakan. Yaitu, cocopeat, rockwool, potting soil mix, atau tanah bercampur
pupuk organik dengan perbandingan 1:1. Kalau anda terbiasa bercocok tanam
dengan media tanah, maka potting soil
mix dan tanah bercampur pupuk organik bisa jadi pilihan yang tepat.
3. Untuk benih berukuran besar, rendam dalam air hangat
terlebih dulu
Setiap
benih memiliki ukuran, bentuk, dan warna yang berbeda-beda. Untuk yang
berukuran kecil, seperti benih brokoli dan lobak, anda bisa langsung
menyemainya ke media tanam. Sementara untuk benih yang berukuran bulat-bulat
besar, seperti benih kacang kapri dan gandum atau wheatgrass,
akan tumbuh dengan lebih baik jika direndam dalam air hangat terlebih dulu.
Lamanya sekitar 5 jam hingga semalaman.
4. Isi wadah dengan media tanam sekitar 2-3 cm
Jika semua
alat dan bahan sudah siap, anda bisa memulai proses penanaman. Dimulai dari
mengisi wadah tanam dengan media tanam kira-kira setinggi 2-3 cm. Kemudian,
lembabkan media tanam dengan cara menyemprotkan air menggunakan sprayer. Untuk hasil yang lebih baik bisa
menggunakan air yang dicampur dengan pupuk nitrogen cair khusus microgreens PLAT2FIX Growth
Accelerator dari UMKM Dasitech Indonesia dengan perbandingan 1:2. Jangan
terlalu banyak, hanya sampai media tanam terlihat lembap.
Setelah
media tanam lembap, taburkan benih secara merata. Terkadang, kita terlalu
bersemangat sehingga menebarkan benihnya banyak-banyak. Padahal, kalau
kebanyakan, microgreens kelak
akan sulit tumbuh juga. Maka dari itu, tebarkan benih secukupnya saja, kira-kira
sebanyak 1 sdm, dan secara merata di seluruh permukaan media tanam.
6. Tutup benih dengan media tanam
sekitar 0,5 cm dan semprotkan air
Kalau
semua benih telah selesai ditebarkan, tuangkan lagi media tanam secara tipis untuk
menutup benih. Maksimal setinggi 0,5 cm. Jika terlalu tebal, kecambah yang akan
muncul nantinya akan sulit menembus permukaan. Jadi, cukup tipis-tipis saja. Selanjutnya,
semprotkan lagi air yang sudah dicampur dengan pupuk nitrogen cair khusus microgreens PLAT2FIX Growth
Accelerator ke atas media tanam hingga lembap.
7. Tutup wadah dan letakkan di tempat teduh selama 2 hari
Proses pertumbuhan pertama dari benih adalah kecambah. Nah, supaya proses perkecambahan berlangsung lancar, tutup wadah dan letakkan di tempat teduh selama 2 hari. Ini bertujuan untuk menjaga media tanam tetap lembap, sehingga kecambah tumbuh dengan baik dan dapat memunculkan bakal daun. Oleh karena itu, selama proses ini berlangsung, wadah jangan sampai terkena cahaya matahari atau lampu ya.
8. Buka tutup wadah dan letakkan di tempat terkena sinar matahari cukup
Setelah 2
hari, anda bisa membuka tutup wadah tanaman. Jika sudah muncul bakal daun,
wadah dapat diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari cukup untuk
tumbuh. Hanya cukup, ya. Tidak perlu terkena matahari langsung. Salah satu
tempat terbaik untuk meletakkan tanaman microgreens ini
adalah di pinggir jendela. Karena sinar matahari yang masuk benar-benar cukup
dan tidak terkena secara langsung.
9. Jaga kelembapan media tanam dan
perawatan rutin hingga microgreens siap panen
Satu hal
yang perlu diperhatikan saat menanam microgreens adalah
kelembapan media tanamnya. Keadaan media tanam harus selalu tidak kering dan
tidak basah. Jika kering, tanaman tidak akan mendapatkan nutrisi. Sedangkan
jika terlalu basah, justru akan memicu datangnya ulat.
Perawatan
rutin perlu dilakukan hingga microgreens siap
panen, yakni sekitar 10-14 hari atau jika sudah mencapai tinggi 5-10 cm. Cara
perawatannya adalah dengan menyemprotkan air yang sudah dicampur dengan pupuk
nitrogen cair khusus microgreens PLAT2FIX Growth Accelerator menggunakan sprayer sebanyak 2-3 kali sehari.
Microgreens bisa mulai anda panen setelah berusia 10-14
hari atau tingginya mencapai 5-10 cm. Usia dan ukuran tinggi ini disesuaikan
sendiri dengan selera anda. Kalau ingin yang daunnya lebih lebar, maka anda
bisa memanennya sedikit lebih lama.
Untuk
memanen microgreens, caranya bukan
dengan dicabut hingga ke akar. Melainkan digunting menggunakan gunting yang
tajam, tepat di batang yang terdekat dengan media tanam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar